Tuesday, 9 November 2021

Praktik Baik Vaksinasi yang Inklusif dan Aksesibel bagi Penyandang Disabilitas


oleh 

Buyung Ridwan Tanjung




Vaksin COVID-19 kini menjadi kebutuhan penting masyarakat. Untuk itu, baik pemerintah dan masyarakat sipil bahu membahu membuka akses vaksin. Namun kondisi geografis dan keragaman penduduk membuat akses vaksin tak sama bagi semua masyarakat. Penyandang disabilitas memiliki kendala informasi dan akses ke lokasi vaksinasi. Masyarakat Adat, atau mereka yang tinggal di pedalaman, butuh waktu dan usaha lebih untuk mendapatkan suntikan vaksin. Untuk itu, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Vaksinasi bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan mengundang rekan-rekan media dalam diskusi yang digelar secara daring pada:

Waktu: 10 November 2021, pukul 13.00-14.30 WIB.  Link Zoom : https://bit.ly/tantangan_vaksinasi atau Meeting ID 88362101445. Streaming YouTube : Akun Youtube LaporCovid-19

Judul: Tantangan Vaksinasi Inklusif Bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan


Narasumber :

dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI

Agus Sarwono, Lead Advokasi LaporCovid-19

Annas Radin Syarif,  Ketua Tanggap Darurat Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN)

Buyung Ridwan Tanjung, Co-founder organisasi disabilitas Organisasi Harapan Nusantara (OHANA)


Moderator : Sofie Syarief, Jurnalis

Monday, 1 November 2021

LUXEMBURG, Negara dengan Transportasi Publik yang Superb


 dipublikasikan 01 Januari 2019

 

Tips pertama bagi keluarga 'backpacker' mengunjungi negara ini adalah; pergunakan transportasi umum kemanapun anda pergi!


 

Mengunjungi negara Luxemburg beserta tempat-tempat indah di sekitar negara ini, terutama bagi anda keluarga backpacker, biaya transportasi memegang peran penting. Dibandingkan dengan negara-negara di uni-eropa lainnya, sistem transportasi ini bisa terbilang superb, luarbiasa. Biaya perjalanan dengan transportasi umum (Kereta api, tram, bis) per 2 jamnya adalah €2. Namun saya menyarankan belilah tiket harian (a day ticket) yang hanya €4 berlaku hingga jam 4 pagi hari berikutnya. Bagi rombongan keluarga, tentu akan sangat menghemat. Bagi yang punya anak/pelajar, tidak perlu beli tiket alias gratis. Menariknya lagi, usia anak disini adalah hingga berusia 20 tahun. Anda bisa bayangkan betapa menghematnya ongkos perjalanan menjelajahi satu negara dalam satu hari. Kami sekeluarga, empat orang,  hanya membutuhkan € 8 (setara 133 ribu rupiah, saat ini) keliling satu negara dalam satu hari.



trem - moda transportasi terbaru


Trem dan bis umum relatif aksesibel dan dijaga kebersihannya. Bis umum dan trem mudah diakses bagi siapapun. Disediakan tempat-tempat khusus bagi kelompok prioritas seperti pengguna kursi roda, usia lanjut dan ibu hamil. Di negara ini, trem adalah moda transportasi yang baru. Hanya ada satu jalur trem yang membelah negara ini. Pada malam hari, anda akan terhibur dengan warna-warni cahaya didalam trem ini yang super bersih dari coretan-coretan vandalism. Pada hari-hari tertentu, baik bis maupun trem akan digratiskan. jangan lupa pergunakan aplikasi transportasi lokal untuk memudahkan perjalanan ini, yaitu: mobiliteit.lu biar tidak tersesat bila menuju tempat tertentu.



Funiculaire - kereta penghubung antara stasiun atas dan bawah

 

Mengingat luxemburg ini adalah negara yang berbukit-bukit, antara stasiun bagian atas (biasanya untuk tram dan bis) dengan stasiun bagian bawah (kereta api) dihubungkan dengan Funiculaire yang akan mengantar kita turun-naik bukit per tiga menitnya. Jangan lupa sempatkan ambil gambar dalam funiculaire ini, ada kaca besar untuk melihat-lihat pemandangan desa dibawahnya. 

 



 

Kereta api juga tersedia, akan menghubungkan antara kota-kota yang tidak terjangkau oleh tram maupun menuju negara lain. Ada keistimewaan dalam kereta api ini dibandingkan dengan negara-negara uni eropa lainnya. Yaitu tersedianya toilet di tiap ujung gerbong. Hal ini cukup memudahkan bagi para penumpang apabila sudah kebelet....

 

Luxemburg (kota)

Hari kedua setelah kedatangan kami di luxemburg adalah mengunjungi Ville Houte. Desa ini terletak di puncak bukit. Pemandangan luxemburg dari atas disertai dengan pemandangan benteng dan jembatan romawi  akan memberikan pengantar kepada kita bahwa luxemburg sebagai kota tua peninggalan masa romawi.




Pemandangan dari Ville Houte

 

 

Vianden

 

Kota Vianden terkenal dengan kastilnya yang terletak diatas bukit. Dari kota Luxemburg kita Terletak ke arah selatan kota Luxemburg, Chateau de Vianden merupakan petilasan ziarah suci santo Yakobus di Eropa. Jalan menuju kastil ini cukup terjal, namun tidak perlu cemas. Di dalam kastil, yang dibangun sejak jaman Romawi kuno ini, kita akan disuguhi berbagai barang peninggalan keluarga bangsawan yang pernah tinggal di tempat itu. Sedangkan bagi anda yang tertarik membawa souvenir dari kunjungan di kastil ini, perlu saya ingatkan untuk membayar dengan uang cash. Mereka menerima pembayaran dengan kartu tapi harga barangnya akan menjadi dua kali lipat. Meski anda punya kartu debit keluaran eropa, tetap saja kena charge yang lumayan tinggi. Oleh karena itu, ada baiknya tanyalah terlebih dahulu apabila akan melakukan transaksi di  kota ini. Pemandangan di Vianden sangat indah dengan sungai yang membelah diantaranya.




Chateu de Vianden


Kota kecil ini sempat menjadi pelarian Victor Hugo, penulis terkenal "Les Miserables"dan "Hunchback of Notredame", akibat diusir oleh pemerintah Belgia. Penginapan tempat tinggal dia beserta keluarganya saat ini dijadikan hotel. Di tepi sungai Vianden, kita bisa pula mengunjungi museum Victor Hugo dimana terdapat peninggalan dan manuscript puisi-puisinya.



victor hugo museum




Pastikan pula menikmati grill steak yang menjadi khas kota ini. Restauran-restauran di kota ini pada umumnya menjual steak secara kiloan, dari 150 gram hingga lebih dari setengah kilo. Porsi yang mereka jual umumnya porsi besar untuk ukuran perut orang Asia. Satu porsi bisa berbagi dengan satu orang lainnya. Harganya relatif sama dengan kota-kota di eropa lainnya kisaran €20. Restauran grill steak yang cukup terkenal adalah Auberge Aal Veinen "Beim Hunn". Sayangnya, pada saat kunjungan kami restaurant tersebut telah tutup karena liburan. Kami menjajal restaurant lain yang menurut rumus backpacker adalah mengunjungi restauran yang paling banyak pengunjungnya. Akhirnya kami bisa menikmati grill steak khas Vianden yang memang enak, empuk dan kaya rempah. Nilai lebih makan di Auberge de l'our adalah pemandangan indah diatas sungainya. 



Pemandangan diatas sungai di vianden

 

Trier

Kota Trier ada di Negara Jerman namun cukup dekat dengan kota Luxemburg ke arah utara. Sekitar satu jam perjalanan dengan bus. Kota trier dikenal sebagai kota yang masih melestarikan peradaban romawi kuno. Memasuki kota trier memang serasa memasuki kota romawi tahun 300-an masehi.



Porta Nigra (Black Gate) dibangun abad 4 Masehi.


Basilica Konstantine merupakan favorit kunjungan para wisatawan. Meski dibangun era Kaisar Konstantine, namun terus diperbarui hingga sekarang.




Basilica of Constantine


Kota ini disamping sebagai kota "world heritage - UNESCO" juga merupakan tempat ziarah agama Katolik. Di Cathedral of Trier ini, disemayamkan jubah Yesus yang masih utuh yang merupakan warisan dari Santa Helena, ibu dari Kaisar Konstantine yang bertahta saat itu.



Altar tempat jubah Yesus disemayamkan dalam Kathedral Trier


Kota Trier yang sarat dengan sejarah Romawi kuno juga merupakan tempat kelahiran filosofis terkenal, Karl Marx. Rumah tempat kelahirannya ini sekarang dijadikan museum Karl Marx.



Karl Marx Museum

 

Mengunjungi kota Trier tidak lengkap bila tidak mencicipi kuliner serba kentang khas trier. Dilengkapi dengan berbagai menu, Kartoffel Restauran Kiste, sang juara untuk perjalanan keluarga backpacker kali ini. Dengan harga kisaran € 8 - 10, kita sudah dapat menu besar dengan kentang dan daging yang melimpah. Restaurant yang terletak di tengah kota ini tidak pernah sepi pengunjung. Pengunjung akan antri untuk mendapatkan kursi. Restaurant ini tidak melayani pembayaran dengan kartu apapun. Maka, siapkan uang cash terlebih dahulu untuk mencicipi pelbagai menu lezat di restauran ini. Salam dari kami, keluarga backpacker. (BRT)

 


 


 

Saturday, 30 October 2021

Interseksionalitas pada Isu Mainstream

 oleh

Buyung Ridwan Tanjung

Dipresentasikan di Hotel Sunan, Surakarta; Jumat, 29 Oktober 2021

dalam rangka Penyusunan Roadmap P3KHAM UNS

Tuesday, 19 October 2021

Tips Mengoptimalkan Nilai dalam Diskusi dan Tugas #2 : Parafrasa dan Plagiat


oleh
Buyung Ridwan Tanjung, S.H., LL.M


Mahasiswa dan mahasiswi  Tutorial Online - Universitas Terbuka dimanapun kalian berada,

 

Mungkin seringkali muncul pertanyaan dalam benak anda. Mengapa nilai saya dalam diskusi dan tugas tidak pernah mencapai nilai yang optimal? Padahal saya sudah menulis banyak hal secara detil dalam tanggapan maupun jawaban saya. 

 

Perlu kami jawab pertanyaan anda dalam forum ini, bahwasanya memang menulis tanggapan maupun jawaban tidak semudah sebagaimana anda tinggal mengutip persis dalam Buku Materi Pokok (BMP) mata kuliah anda. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar tanggapan dan jawaban anda dianggap layak secara akademis. Tentu saja pada akhirnya, nilai yang anda peroleh juga akan semakin optimal. Kesalahan yang selalu terulang adalah masalah parafrasa dan plagiat. Saya sangat sering menemukan kalimat yang anda tulis sama persis dalam BMP dan tidak mencantumkan sumber pustakanya.  Oleh karena itu baiklah kita belajar bersama mengenai apa itu parafrasa dan plagiat.

 

Parafrasa 

 

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) on line, yang disebut dengan parafrasa yaitu,

(1) pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian;

2) penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.


“Memparafrasakan berarti  menguraikan kembali suatu teks dalam bentuk lain.”

 

Dengan kata lain, ketika anda menuliskan kalimat yang sama persis dalam BMP (dan bukan merupakan kutipan kalimat langsung dari ahli) maka secara akademik anda dikatakan tidak etis. Itulah mengapa nilai anda tidak optimal.

 

Lalu bagaimana cara sederhana melakukan parafrasa? Yang perlu anda lakukan adalah sebagai berikut:

(1) Baca dulu pertanyaan diskusi maupun tugas yang diberikan kepada anda.

(2) Temukan jawabannya dalam BMP, karena hampir semua pertanyaan diskusi dan tugas anda diperoleh dari BMP. Pahami baik-baik kalimat dalam BMP tersebut. Apabila ada yang belum paham, anda bisa membandingkan dengan sumber lainnya seperti dari buku maupun lewat internet. 

(3) Tulislah kembali kalimat yang anda pahami tersebut (baik dari BMP, internet, literature lainnya) menggunakan kalimat yang sesuai dengan gaya bahasa anda sendiri, tanpa mengubah pengertiannya.

(4) Jangan lupa untuk menuliskan sumber bacaan anda. 

 

 

Plagiat 

 

Masih menurut KBBI online yang disebut dengan plagiat adalah, 

Pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan. 

 

Dari penjelasan diatas ketika anda menuliskan sebagaimana anda kutip dari BMP (maupun sumber lainnya) serta tidak mencantumkan sumber pustakanya maka tanggapan maupun jawaban anda bisa dikatagorikan sebagai plagiat. Hal ini juga juga tidak layak dalam dunia akademis. Maka saran saya, selalu cantumkanlah sumber pustaka anda dalam tiap tanggapan diskusi maupun jawaban untuk tugas anda.

 

Demikian saran saya. Anda tidak mau nilai anda tidak pernah optimal, bukan? Maka selalu gunakan parafrasa dan jangan plagiat. Ada banyak cara bagaimana memparafrasakan kalimat dan bagaimana menuliskan sumber pustaka yang baik, yang dapat anda temukan di berbagai media online maupun literature-literatur lainnya. Itulah tips saya agar nilai anda optimal, kesuksesan anda di tangan anda sendiri. Sampai jumpa pada tips-tips lainnya. 

Tips Mengoptimalkan Nilai dalam Mengerjakan Diskusi dan Tugas



oleh 

Buyung Ridwan Tanjung, S.H., LL.M



Selamat Datang Mahasiswa-mahasiswi Tutorial Online UT,

 

Seperti pada kelas-kelas sebelumnya saya biasanya menyapa para mahasiswa/i untuk menyampaikan beberapa hal yang perlu dievaluasi demi kemajuan kita bersama. Namun kali ini saya akan berbagi  tips,  bagaimana menulis tanggapan dalam diskusi dan menjawab tugas agar memperoleh nilai optimal. Caranya adalah sebagai berikut: 

 

1. Tulislah jawaban anda secara lebih detil. Jangan terlalu singkat, untuk itu bacalah banyak referensi yang relevan dengan persoalan baik dalam diskusi maupun tugas. Terutama dalam tugas, semakin detil anda menjawab maka akan semakin baik.

 

2. Ketika anda menuliskan kalimat dari bahan bacaan anda, pergunakanlah “paraphrase” . Paraphase artinya adalah pengungkapan kembali sebuah bahasa, baik tertulis maupun pembicaraan, dengan mempergunakan kalimat yang anda ungkapkan sendiri tanpa mengubah makna/pengertian asalnya. 

 

3. Jangan plagiat! Ketika anda menulis persis seperti karya orang lain tanpa melakukan paraphrase dan tidak mencantumkan sumber/referensinya, maka anda sudah melakukan plagiasi.  Ketika anda memasuki dunia akademis, maka plagiarism adalah tindakan yang tidak terhormat. Dalam diskusi dan tugas-tugas anda kedepan akan memperoleh nilai sangat minimal, apabila terbukti melakukan plagiarism.  Saya akan lebih menghargai karya yang merupakan hasil pemikiran (orisinal) dari anda.

 

4. Cantumkan sumber pustaka/referensi, dari kutipan anda. Cara menuliskannya ada banyak cara, namun untuk mempermudah pembacanya, cukup anda tuliskan judul buku, nama pengarang, dan tahun beserta halamannya dibelakang kalimat yang anda kutip/parafrase. Untuk diskusi dan tugas berikutnya, cobalah masukan beberapa tulisan akademis yang mendukung alasan/argumen anda.

 

5. Meski kadangkala tidak diminta, cobalah sharing pengalaman/contoh kasus  terkait dengan persoalan yang sedang dibahas. Ini kadangkala akan meningkatkan nilai anda karena, pembaca/tutor akan lebih memahami dan menghargai pengalaman anda/contoh kasus yang dibagikan dengan menjawab diskusi maupun tugas.

 

Pergunakanlah tips-tips ini untuk mengoptimalkan nilai anda baik dalam menanggapi diskusi maupun menjawab tugas yang diberikan. Akhir kata, tetap semangat dan optimalkan nilai anda. Sukses selalu dan Tetap Semangat !

 

Salam dan hormat saya,

 


Tutor UniversitasTerbuka

Fakultas Ekonomi

Monday, 5 July 2021

PORTUGAL : EAT, LOVE AND PRAY

 oleh Buyung Tanjung

(backpacker amatir)


Judul ini jelas saya kutip dari filmnya Julia Robert, karena memang kayaknya pengalaman kami sekeluarga sebagai backpacker yang amatiran menjelajah Negeri Portugal memang terwakili di judul tersebut. Inilah kisah kami menjelajah Portugal: Eat, Love and Pray.



EAT

Kami mulai menjelajahi Portugal dări domisili kami di Groningen, Belanda bagian utara. Tujuan utama kami mengapa akhirnya menentukan Portugal; karena provokasi teman volunteer yang bekerja di second-hand shop, Terre des Hommes, sebuah organisasi nir-laba yang berkecimpung di isu Anak. Iraida namanya. Orang dari kepulauan Curacao. Dia bilang, di Portugal banyak pegunungan dań makanannya lezat-lezat serta murah. Mendengar kata "murah" maka mendidihlah nafsu backpacker saya. 

Singkat kata, tercapailah kesepakatan  bahwa Portugal adalah next destination acara backpacker keluarga kami. Setelah melalui perjalanan darat sejak pagi hari dări kota kami ke Amsterdam, kami lanjut perjalanan lewat Udara ke Lisboa, atau orang kita lebih suka menyebutnya Lisabon. Kami sengaja tidak memilih pusat kota Lisabon sebagai basecamp kami, karena beberapa kolega istri lebih menyarankan di daerah Alfama.  Daerah ini merupakan pinggiran Lisabon. Penginapan  dan makanan di daerah ini juga relatif lebih murah daripada di lisabon. Mengingat daerah pinggiran danau, wilayah ini mempunyai kontur tanah yang naik turun. Bagi yang suka jalan, pasti mengasyikkan; namun bagi yang nggak suka, nggak perlu cemas, banyak transportasi publik (trem) yang akan setia mengantar anda.



menu utama makanan  di daerah Lisabon adalah ikan-ikanan dan daging disertai dengan sayuran segar. Meski kebanyakan bahan makanan pokok mereka adalah kentang, namun nasi juga sangat mudah diketemukan di tiap restaurant yang ada. Harga satu porsinya relatif sama dengan harga satu porsi di Belanda sekitar 8 - 14 euro. Namun, dari sisi kuantitas makanan di Lisabon ini bisa dua kali lipat porsi di Belanda. Porsi "koeli" deh! 



Ada satu restaurant dekat penginapan kami, namanya O' Piteu.  Restauran ini selalu ramai. Kami coba melihat review restaurant ini. Banyak yang berkomentar restaurant ini bagus. Kami sekeluarga Penasaran juga. Tapi kami juga mempertimbangkan pengeluaran kami selama perjalanan di Portugal ini. Karena Penasaran dan bagian dari strategi menghemat ala backpacker, kami memutuskan untuk mencoba restauran ini di malam terakhir kunjungan kami di Portugal.  Tibalah saatnya kami mengunjungi restaurant ini. Kami sengaja datang lebih awal pada jam makan malam. Harapannya, tidak perlu antri untuk masuk. Tiba di depan restaurant, kami bertanya kepada salah satu pelayan, apakah masih ada meja untuk kami berempat? Setelah tengok-tengok sebentar, pelayan itu mempersilahkan kami untuk masuk. Ternyata didalam restaurant itu sudah penuh. Sebagian besar tamu menggunakan baju rapi sebagaimana jamuan makan malam. Waduh, agak minder juga nih, kok rapi-rapi tamunya? Tibalah saatnya kami memilih menu. Mungkin lebih tepatnya membaca harganya. OMG, ternyata tak disangka. Rata-rata harganya setara dengan makanan di restaurant sepanjang jalan. Bahkan saya berani merekomendasikan restaurant ini sebagai restaurant murah sekaligus terenak yang pernah kami kunjungi di Portugal. Porsinya? jangan tanya, tetap porsi besar...satu porsi cukup kita makan berdua. Sedikit nyesel juga, kénapa nggak kita coba sejak hari pertama ya? hahahhaha....



LOVE

Bicara cinta di Portugal, Maka sebaiknya anda mengunjungi istana Pena (Palacio de Pena), sebuah istana di puncak gunung kota Sintra. Disini anda akan menikmati masa kejayaan Romanticism di abad 19. Awalnya sebuah kapel atau Gereja kecil yang  didirikan oleh  para biarawan untuk perwujudan cinta kepada Bunda Maria (Our Lady of Pena) pada abad Pertengahan. Bangunan istana tersebut ketika hampir selesai dibangun pada tahun 1847, diintervensi dan  dirombak besar-besaran oleh Raja Ferdinand untuk dipersembahkan kepada Ratu Maria II. 

Tidak hanya kastil Pena, sebenarnya menyusur gunung di Sintra ini anda akan banyak menjumpai tempat wisata. Ada kastil bangsa moor, istana nasional Sintra, maupun pemandangan samudra atlantik bisa dinikmati dari puncak gunung ini.  antar tempat wisata itu kita akan menyusuri hutan-hutan yang cukup lebat. Karena letak antar tempat wisata ini saling berjauhan, anda bisa naik angkutan khusus wisata (hop on hop off bus)  dengan cukup membayar 10 euro/orang selama 24 jam keliling gunung ini. 

Turun dari Sintra, anda bisa meneruskan perjalanan ke Cascais, sebuah kota di pinggir samudera atlantik. Sebuah kota peristirahatan yang terletak dipinggir pantai. Pantainya berpasir dan merupakan pelabuhan kapal pesiar (marina) yang ramai. Sayangnya, kami tak bisa berlama-lama di pantai ini, mengingat kami harus kembali ke lisbon sebelum malam Hari. Terbayangkan, harus melewati hutan lagi di sepanjang perjalanan melewati gunung Sintra.....apalagi di malam Hari. 



PRAY

Nah, tibalah saatnya pada bagian berdoa. Sebagaimana keyakinan  penganut agama Katolik, mengunjungi Fatima adalah bagian dari ziarah ke tempat suci. Sebuah kota yang terletak 142 km sebelah utara Lisbon .  kota ini ramai dikunjungi oleh para peziarah sedunia terutama pada bulan perayaan Bunda Maria yang jatuh pada bulan Mei dan Oktober. Kami datang bukan pada bulan tersebut, maka relatif lengang. Tempat ini dipercaya sebagai tempat penampakan Maria kepada tiga Anak gembala yaitu: Lucia, Fransico dan Jacinta pada tahun 1917.  Lokasi tempat penampakan ini kemudian didirikan kapel, dan diberi tanda patung Bunda Maria (didalam kaca) sebagaimana tampak dałam foto dibawah ini. 



Pada bulan Mei dan/atau Oktober, kurang lebih ada 250 Ribu peziarah yang berkumpul di Lapangan Cova de Iria yang luasnya Bahkan dua kali lipat melebihi Lapangan saint Pieter di Vatikan. Di ujung Lapangan itu, tampak Gereja megah yang didirikan oleh arsitek dari Belanda Gerardus Samuel van Krieken dan mulai didirikan tahun 1928. 


 


Di dalam Gereja ini dimakamkan pula ketiga Anak yang mendapat penampakan tersebut. Lokasi makam Anak- Anak tersebut ada di Sebelah altar. 



Kota Fatima sendiri terkenal sebagai penghasil minyak olive nomer satu di daratan Eropa, maka tidak heran disekitar Kathedrale ini dikelilingi perkebunan pohon olive yang tumbuh subur. Keharuman baunya benar-benar melingkupi lingkungan ini. 


Diarah berlawanan Gereja ini, sebenarnya ada Gereja lagi yang lebih modern dan sangat luas. Memasuki Gereja ini, akan disambut sebuah garbang yang sangat besar terbuat dari kaca. Yang unik adalah, di kaca tersebut digrafier sebuah ayat dari Injil dari seluruh bahasa yang digunakan di Dunia ini. Lumayan lama juga kami mencari bahasa Indonesia (dan bahasa Belanda) dalam gerbang kaca tersebut. Anda juga bisa mencarinya Lewat foto ini, Selamat mencari ya.....



Memasuki Gereja ini terasa banget Kalau Gereja ini sangat luas. Ditata seperti amplitheater, interior Gereja ini tampak futuristic dengan corpus Yesus yang tergantung tanpa kayu salib dan terkesan terbang diawan-awan. 


Demikianlah perjalanan eat, love and pray kami menyusuri Portugal. Negara dengan kontur yang lengkap: gunung, lembah dan Pantai. Masyarakat yang ramah, tata kota yang klasik benar-benar akan memanjakan anda untuk menjelajahinya. Sampai bertemu pada perjalanan lainnya, salam dari backcpacker amatir! (BYG, 2021)

disclaimer: perjalanan  ini dilakukan sebelum pandemi lo ya!

NGEHITS (LAGI) KALA PANDEMIK : SUSU BERUANG

 



"poehan ingkang toelén, wetah boten tjampoeran, peresan saking lemboe ingkang sadonja saras pijambak. Langkoeng 45 taoen wonten Indija, kaanggep sae boten moetawatosi pijambak"

(Ind.transl.) susu ini asli, bukan campuran, dari lembu terbaik dan sudah 45 tahun ada di Hindia-Belanda.  

Diduga iklan tahun 40-an.




Monday, 14 June 2021

Perlindungan Sejak di Rumah


Oleh Buyung Ridwan Tanjung

(tulisan ini pernah dimuat dalam kolom opini di harian Solo Pos dan Harianjogja.com pada 15 Maret 2019)


 

Sebuah harian di Belanda, Parool, pada 1 Desember 2018 mengangkat liputan yang cukup membuat warga Belanda terhenyak hingga saat ini. Liputan itu berjudul Yang Ilegal di Amsterdam: Kelompok Orang Indonesia yang Terlupakan (IIlegal in Amsterdam: de vergeten groep Indonesiers).

Dalam liputan tersebut diungkapkan dua kisah tentang tiga orang asal Indonesia yang berjuang agar dapat bertahan hidup di Belanda. Liputan itu tidak hanya mengejutkan orang Indonesia, namun juga mengejutkan warga Belanda.

Warga negara Belanda yang mempekerjakan orang migran ilegal akan mendapatkan sanksi yang cukup berat. Pemberitaan ini juga menimbulkan kecemasan tersendiri bagi para pekerja migran asal Indonesia yang tidak berdokumen (undocumented workers) yang telah tinggal di Belanda. 
Meski hanya menampilkan dua kisah, sebenarnya mewakili ratusan orang Indonesia yang bernasib sama di Belanda. Bagaimana orang-orang Indonesia dapat masuk dan bekerja tanpa dilengkapi dengan visa dan izin kerja di Belanda?

Hal ini tidak mungkin terjadi apabila tidak ada jaringan yang secara terorganisasi menipu dan memberangkatkan para pekerja tersebut. Eropa, khususnya Belanda, selama ini menjadi tujuan pekerja migran di dunia. Tidak hanya orang dari benua Afrika, akan tetapi juga dari Asia, termasuk Indonesia.

Belanda sebagai negara yang tingkat kesejahteraan penduduknya cukup tinggi dikategorikan sebagai negara yang paling aman di Eropa. Daya tarik mata uang euro yang mempunyai nilai lebih tinggi daripada dolar Amerika Serikat tentu saja akan sebanding dengan penghasilan bekerja di negara tersebut.

Negara ini termasuk yang menolak pekerja migran yang tidak terampil. Para pekerja yang diundang datang ke Belanda hanya mereka yang berketerampilan tinggi (di Belanda dikenal istilah kennismigrant) untuk bekerja di sektor formal.

Mereka diundang apabila tidak ada lagi tenaga kerja di Belanda atau Uni Eropa yang mengisi lowongan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada pengiriman pekerja ke Belanda untuk sektor informal atau domestik seperti pengiriman tenaga kerja ke negara-negara Timur Tengah maupun Asia.

Pekerja migran asal Indonesia yang minim keterampilan kecil kesempatan bisa bekerja di Belanda kecuali bekerja secara ilegal. Istilah ilegal masih didiskusikan karena tidak semua pekerja migran secara sengaja atau punya niat menjadi ilegal.

Banyak di antara mereka yang hadir di Belanda karena tipu daya dan korban perdagangan manusia. Oleh karena itu, sebutan pekerja migran tak berdokumen lebih tepat. Catatan diskusi dari Indonesian Migrant Workers Union-The Netherlands (IMWU-NL), sebuah organisasi pekerja migran Indonesia di Belanda, menyimpulkan hampir tiap bulan menemui warga negara Indonesia yang telantar di stasiun kereta api, bandara, maupun masjid di kota-kota besar di Belanda.

Kaki Tangan 
Secara garis besar ada dua modus yang dipakai oleh para agen penyalur untuk memasukkan orang Indonesia dengan iming-iming dapat bekerja di Eropa dengan penghasilan tinggi. Modus pertama adalah melalui agen penyalur di Indonesia dan modus kedua yaitu melalui undangan agen di Belanda. Patut dicatat bahwa dua modus ilegal ini selalu melalui agen yang sifatnya perorangan, belum pernah ditemui laporan yang menggunakan nama perusahaan resmi.

Modus yang pertama melalui agen yang ada di Indonesia. Tipu daya pelaku yang mengaku agen penyalur tenaga kerja mensyaratkan uang Rp60 juta hingga Rp100 juta seseorang bisa diberangkatkan ke Belanda. Ongkos itu sudah termasuk biaya perjalanan dan semua surat-surat.

Agen perorangan itu menjanjikan sesampai di bandara di Belanda akan ada orang perusahaan perantara yang menjemput. Surat-surat yang dimaksud tentu saja hanya paspor dan visa kunjungan sebagai turis. Apabila ada pertanyaan mengapa yang diberikan hanya visa turis yang berlaku kurang dari tiga bulan, agen tersebut biasanya akan menjawab hal tersebut lumrah terjadi karena nanti pemerintah Belanda akan mengeluarkan semacam kartu izin tinggal sekaligus izin kerja setelah visa habis masa berlakunya.

Pada akhirnya, sesampai di Bandara Schipol, Belanda, mereka telantar dan tidak ada seorang pun yang menjemput seperti yang dijanjikan. Mereka kemudian memutuskan tinggal beberapa hari di hotel sambil berharap ada yang akan menemui. Kenyataan pahit dihadapi, hingga batas waktu visa habis tidak ada seorang pun yang membantu untuk mencari pekerjaan yang diharapkan.

Modus kedua melalui undangan agen yang tinggal di Belanda. Biasanya cerita dari mulut ke mulut tentang kesuksesan hidup seseorang yang tinggal di Belanda menarik minat para pencari kerja, padahal bisa jadi orang yang dikisahkan tersebut juga pekerja tak berdokumen.

Melalui Facebook atau kadang kala melalui kerabat yang tinggal di Indonesia, agen dari Belanda itu mengarahkan untuk membuat dokumen-dokumen kunjungan ke Belanda. Atas nama sebagai kerabat keluarga atau belas kasihan untuk membantu sesama orang daerah tertentu, agen tersebut merekrut para korban.

Agen di Belanda biasanya punya kaki tangan di daerah tertentu yang diakui sebagai kerabat. Biasanya korban tersebut sesampai di Belanda bisa langsung bekerja di sektor informal. Minimnya informasi tentang syarat-syarat bekerja di Belanda membuat korban sebenarnya telah bekerja secara ”gelap” (zwartwerken) yang merupakan hal yang dilarang oleh pemerintah Belanda. Gajinya pun lebih rendah dengan risiko pekerjaan yang tinggi.

Dua modus ini bisa dicegah dan ditindaklanjuti setidaknya dengan dua cara yang dapat dilakukan di dua negara pula, baik di Indonesia maupun di Belanda. Cara pertama adalah diseminasi informasi yang menyangkut pekerja migran serta kebijakan perburuhan di Eropa, khususnya di Belanda.

Kerja sama antarinstansi pemerintah dan lembaga-lembaga komunitas masyarakat hendaknya bisa menjangkau daerah yang merupakan kantong pekerja migran di Indonesia. Penting diseminasi informasi bahwa hanya pekerja migran yang berketerampilan tinggi di sektor formal yang dapat diperkerjakan di Belanda.

Cara yang kedua adalah melalui penindakan hukum. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda mempunyai atase kepolisian. Atase ini bekerja sama dengan aparat hukum di Indonesia dalam membongkar jaringan kejahatan seperti ini. Informasi maupun laporan para korban di Belanda bisa menjadi awal penegakan hukum di Indonesia.

Catatan penting bagi atase kepolisian di KBRI Belanda adalah harus memiliki perspektif bahwa para pekerja migran tak berdokumen asal Indonesia tersebut adalah korban kejahatan para agen penyalur, baik yang ada di Indonesia maupun di Belanda. (JIBI/Solopos)


*Penulis merupakan peneliti independen, tinggal di Belanda

Praktik Baik Vaksinasi yang Inklusif dan Aksesibel bagi Penyandang Disabilitas

oleh  Buyung Ridwan Tanjung Vaksin COVID-19 kini menjadi kebutuhan penting masyarakat. Untuk itu, baik pemerintah dan masyarakat sipil bahu ...