Monday 6 August 2018

Budaya BBQ-an di Belanda

Musim panas. Inilah musim dengan budaya BBQ di Belanda. BBQ (atau barbeque) dimaknai sebagai ajang ngumpul-ngumpul sambil bakar-bakar daging atau ikan. Sebuah riset  oleh BORD BIA menuliskan bahwa 69 persen orang yang tinggal di Belanda melakukan bebaqaran ini selama musim panas, yang pada akhirnya mengakibatkan Belanda dikenal sebagai negara BBQ.

Pakdhe Archie, diaspora jawa-suriname, yang memberikan kompor BBQ Weber ini.

BBQ dengan Grill ternyata hal yang berbeda. Grill itu bila kita membakar daging atau ikan mentah diatas api pembakaran, sehingga bahan mentah tersebut terbakar langsung. Kira-kira seperti proses pembakaran sate di Indonesia. Bedanya dengan BBQ, daging tidak dibakar diatas bara api tetapi melalui suhu panas pematangannya. Oleh karena itu dipergunakan alat BBQ yang khusus. Arang tidak diletakkan dibawah daging/ikan, tapi letaknya berseberangan. Kemudian ditutup rapat dan dibiarkan suhu panas keluar dari lubang kecilnya. Memang proses BBQ ini lebih lama, namun daging/ikan matangnya lebih merata hingga sampai kedalam dan bumbunya lebih meresap. Nah, dibawah ini ada video acara BBQ-an ala diaspora Indonesia di Groningen.


Ada lagi keunikan terkait budaya BBQ ini, bila kita mengamati  alat BBQ yang dipakai oleh orang Belanda. Hampir semuanya menggunakan alat yang berbentuk bola dan disangga dengan 3 kaki. Disitu tertera merk “WEBER”. Ternyata merek ini adalah nama perusahaan  (Weber-Stephen) yang dikelola  oleh sepasang suami-istri George Stephen dengan Marge  sebagai penemu pertama kompor BBQ ini. Ide ini berawal  tahun 1952 pada saat dia bekerja pada pabrik pembuatan pelampung kapal “Weber Brother Metal Works” di Chicago, Illionis. Dia melihat pelampung kapal yang terbuat dari metal kemudian membelahnya menjadi dua bagian. Satu bagian bawah untuk pemanasnya dan bagian atas untuk tutupnya. Kemudian dia menempatkan tiga kaki pada bagian bawah untuk menjaga kestabilannya. Jadilah alat BBQ yang digunakan hingga sekarang.


Berbicara mengenai budaya BBQ di belanda,  saatnya BBQ merupakan ajang kumpul dengan keluarga maupun teman-teman. Hal yang lumrah bila pada bulan April hingga akhir musim panas, kita akan menemui orang-orang yang duduk-duduk mengelilingi kompor BBQ di taman, halaman maupun di teras rumahnya. Orang-orang diaspora yang tinggal di Belanda juga biasa melakukan acara bebaqaran ini, maka jangan menolak kalo ada undangan, yuk saatnya bebaqaran… (BRT)

artikel terkait:
Reitdiephaven, rumah skandinavia di Groningen
Orang-orang diaspora Indonesia di Belanda
Sedulur jowo neng groningen
Menelusuri jalan-jalan berbau nama Indonesia di Groningen

No comments:

Post a Comment

Praktik Baik Vaksinasi yang Inklusif dan Aksesibel bagi Penyandang Disabilitas

oleh  Buyung Ridwan Tanjung Vaksin COVID-19 kini menjadi kebutuhan penting masyarakat. Untuk itu, baik pemerintah dan masyarakat sipil bahu ...