Musim panas. Inilah musim dengan budaya BBQ di Belanda. BBQ (atau barbeque) dimaknai sebagai ajang ngumpul-ngumpul sambil bakar-bakar daging atau ikan. Sebuah riset oleh BORD BIA menuliskan bahwa 69 persen orang yang tinggal di Belanda melakukan bebaqaran ini selama musim panas, yang pada akhirnya mengakibatkan Belanda dikenal sebagai negara BBQ.
Pakdhe Archie, diaspora jawa-suriname, yang memberikan kompor BBQ Weber ini. |
BBQ dengan Grill ternyata hal
yang berbeda. Grill itu bila kita membakar daging atau ikan mentah diatas api
pembakaran, sehingga bahan mentah tersebut terbakar langsung. Kira-kira seperti
proses pembakaran sate di Indonesia. Bedanya dengan BBQ, daging tidak dibakar
diatas bara api tetapi melalui suhu panas pematangannya. Oleh karena itu
dipergunakan alat BBQ yang khusus. Arang tidak diletakkan dibawah daging/ikan,
tapi letaknya berseberangan. Kemudian ditutup rapat dan dibiarkan suhu panas
keluar dari lubang kecilnya. Memang proses BBQ ini lebih lama, namun
daging/ikan matangnya lebih merata hingga sampai kedalam dan bumbunya lebih
meresap. Nah, dibawah ini ada video acara BBQ-an ala diaspora Indonesia di Groningen.
Ada lagi keunikan terkait budaya BBQ ini, bila kita mengamati alat BBQ yang dipakai oleh orang Belanda. Hampir semuanya menggunakan alat yang
berbentuk bola dan disangga dengan 3 kaki. Disitu tertera merk “WEBER”. Ternyata
merek ini adalah nama perusahaan (Weber-Stephen) yang dikelola oleh sepasang suami-istri George Stephen dengan
Marge sebagai penemu pertama kompor BBQ
ini. Ide ini berawal tahun 1952 pada saat
dia bekerja pada pabrik pembuatan pelampung kapal “Weber Brother Metal Works”
di Chicago, Illionis. Dia melihat pelampung kapal yang terbuat dari metal
kemudian membelahnya menjadi dua bagian. Satu bagian bawah untuk pemanasnya dan
bagian atas untuk tutupnya. Kemudian dia menempatkan tiga kaki pada bagian
bawah untuk menjaga kestabilannya. Jadilah alat BBQ yang digunakan hingga
sekarang.
Berbicara mengenai budaya BBQ di
belanda, saatnya BBQ merupakan ajang
kumpul dengan keluarga maupun teman-teman. Hal yang lumrah bila pada bulan
April hingga akhir musim panas, kita akan menemui orang-orang yang duduk-duduk
mengelilingi kompor BBQ di taman, halaman maupun di teras rumahnya. Orang-orang
diaspora yang tinggal di Belanda juga biasa melakukan acara bebaqaran ini, maka
jangan menolak kalo ada undangan, yuk saatnya bebaqaran… (BRT)
artikel terkait:
Reitdiephaven, rumah skandinavia di Groningen
Orang-orang diaspora Indonesia di Belanda
Sedulur jowo neng groningen
Menelusuri jalan-jalan berbau nama Indonesia di Groningen
artikel terkait:
Reitdiephaven, rumah skandinavia di Groningen
Orang-orang diaspora Indonesia di Belanda
Sedulur jowo neng groningen
Menelusuri jalan-jalan berbau nama Indonesia di Groningen
No comments:
Post a Comment